“Kamu
punya uang sedikit saja, sudah banyak tingkah. Apalagi kalau punya banyak
uang.”
Begitulah sebuah
suara yang masuk ke telinga saya pagi ini, tepat pukul 10.25 Wib.
Saya tidak mengerti
sebenarnya. Tapi, biarlah. Saya berusaha ambil sisi positif saja. Biarlah.
Berusaha maklum. Bisa jadi orang yang baru saja menelfon saya tersebut sedang
dalam kondisinya sedang labil.
Padahal maksud saya
waktu itu, hanya ingin bercanda. Sebagaimana ia suka bercanda dengan
bahasa-bahasa gaul, kelakaran dan sejenisnya kepada saya.
Beberapa waktu,
sempat saya berurai airmata. Setelah itu, ya sudah. Mencoba
menelisik gerangan apa yang membuat saya ”terkesan menyakiti” hati si penelfon.
Memang, tak jarang sebuah komunikasi mengakibatkan
sesuatu diluar dugaan.
Apa yang kita bicarakan belum tentu sesuai dengan yang dimaui, diingini atau diharapkan
oranglain.
Beda konteks, beda
budaya, beda jenis kelamin. Tentu saja akan beda semuanya.
Seringkali maksud
kita baik ditanggapinya tidak baik. Malah terjadi salah
paham dan akhirnya meletuslah “perang” yang disebabkan oleh emosi tak
terkendali.
Komunikasi.
Apapun itu bentuknya, selalu mampu membawa kita pada
dua jalan berbeda. Diam atau bicara.
Meski begitu, dua jalan inipun masih juga belum
menjadikan kita terlepas dari masalah.
Masalah baru akan
muncul dari sikap diam atau bicara. Diam salah, bicara keliru.
Terus maunya
apa ?!
Biarkan saja.
Hanya itu ?

0 comments :
Post a Comment